Budaya Pasuruan
Pasuruan dikenal dengan sebutan
Kota Santri karena pondok pesantren disana cukup banyak dan mulai dikenal oleh semua
orang dari berbagai daerah,
seni budaya di Pasuruan banyak diwarnai
oleh ciri khas budaya Islami. Selain kegiatan seni modern, beberapa seni
tradisional tetap dipertahankan hingga saat ini. Berikut ini adalah budaya dari Pasuruan:
1.
Terbang Bandung
Tari
terbang Bandung adalah drama tari tradisional khas rakyat Pasuruan. Terbang
Bandung dimainkan oleh dua atau lebih group ‘ Terbang ‘. Drama tari Terbang
Bandung ini merupakan perbandingan permainan instrument, kecakapan menari dan
kemegahan tata busana antara dua group terbang yang sedang bertanding
2.
Seni Hadrah Al Banjari
Seni
Hadrah Al Banjari merupakan suatu seni islam.
Disebut Al Banjari karena alat terbang
serta aturan memukul terbangnya berasal dari Banjarmasin. Meskipun berasal dari
luar daerah, kesenian ini sudah melekat
di Pasuruan.
Keistimewaan Hadrah Al Banjari terletak pada
suaranya yang bertalu-talu ditambah suara bas, jika dicermati mirip seperti musik samba dari Brasil. Hadrah Al Banjari ini
sering dimainkan untuk memeriahkan acara sunatan, pernikahan dan pada
peringatan hari-hari besar umat Islam seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad
SAW.
3.
Tari Kencring Wirasari
Dulu waktu sekolah dasar saya sering menari Kencring Wirasari bersama teman-teman. Yang membuat tarian ini rame dan seru adalah alatnya yang bernam Gongseng.
Sebuah
tari rakyat dari Sanggar Tari Dharma Budaya Pasuruan yang mengungkapkan
gerak prajurit putri yang sedang melepaskan lelah sambil menari. Tarian
ini melambangkan gerak dan
gemerincingnya gongseng sebagai penggugah semangat prajurit dengan sepak
terjang yang lincah, enerjik dan menarik. Tari Kencring Wirasari ini dijiwai
oleh semangat Suropati Wiranegara yang merupakan simbol perjuangan masyarakat Pasuruan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar